Penyebab Wanita ‘Dingin’ Di Ranjang

Penyebab Wanita ‘Dingin’ Di Ranjang

Penyebab Wanita ‘Dingin’ Di Ranjang
-
Berikut ini beberapa hal yang membuat wanita ‘dingin’ kala diajak bercinta. Pelajari kemungkinannya, dan jika itu mirip dengan kasus Anda, ikuti solusinya.

Kehilangan Rasa Percaya Diri. Wanita bisa kehilangan gairah karena krisis percaya diri. “Mereka merasa jelek, sehingga akibatnya merasa jengah, malu, dan tak nyaman ketika membuka pakaian,” kata konsultan seks Men’s Health Indonesia, Mariska Lubis. Kondisi ini kerap dialami oleh wanita hamil. Solusi: Pulihkan kembali rasa percaya dirinya. Dan, katakan bahwa bagi banyak pria, wanita hamil justru lebih seksi karena bokong dan payudara mereka kencang, dan bentuk tubuhnya pun lebih indah. Jika si Dia tidak hamil dan tetap tak percaya diri, mungkin Anda bisa mengucapkan mantra sakti ini, ”Kenapa yah, setiap habis bercinta, kamu semakin cantik?” Singkatnya, ‘puja dan puji’ bisa mengalahkan masalah krisis percaya diri ini.

Kehilangan Fantasi. Fantasi buat wanita adalah hal yang penting. Karena fantasilah mereka mudah terangsang, mudah diajak bercinta, dan mudah mencapai orgasme. Ketika si Dia kehilangan fantasi, umumnya dia akan kehilangan gairah. Solusi: Ini bukan semata soal seks! Anda bisa bercerita hal yang indah ketika Anda dan si Dia dulu pertama kali bertemu. Atau, kisah mengenai kemungkinan masa depan, saat Anda berdua selalu bersama dan saling setia. Bahkan, sekadar membayangkan sedang berada di gunung atau pantai, dan   merasakan jari jemari Anda yang meraba area sensitifnya sebagai tetesan air embun, sapuan lidah Anda pada putingnya sebagai hempasan ombak, bisa secara ajaib membuatnya on.

Menganggap Seks Sebagai Kewajiban. Biasanya dirasakan seorang istri karena sikap suami yang tak bisa ditolak ketika menginginkan seks. Pada akhirnya, dia merasa dirinya kurang dihargai, hanya menjadi objek atau alat pemuas nafsu. Pada banyak kasus, hal ini kemudian berimbas pada Anda sendiri, seks Anda dan si Dia menjadi rutinitas yang lama-lama membosankan, tanpa gairah, bahkan dingin. Solusi: Hargai jerih payahnya. Jika pasangan Anda ibu rumah tangga, katakan padanya bahwa dia sangat berharga dalam hidup Anda. Buatlah semua keberhasilan sebagai hasil kolaborasi Anda dan si Dia, dan sama-sama menanggung beban jika terjadi hal yang di luar rencana. Buatlah si Dia berharga, maka dia akan menghargai Anda.

Karena 90% Wanita Tidak Merasakan Orgasme. Karena seks adalah soal give and take, maka sebagian wanita yang tidak pernah merasakan orgasme akan merasa di pihak yang ‘kurang beruntung’. Memang, cukup banyak wanita yang tidak menuntut orgasme, selama kebutuhan kasih sayangnya terpenuhi. Namun, apa salahnya membuat mereka menjadi lengkap, dengan memenuhi kebutuhan psikis dan fisiknya? Solusi:  Kata Mariska, ”Ajak mereka untuk mengenali tubuh mereka sendiri.” Tujuan utamanya, agar mereka mengenali area tubuhnya yang sensitive. Bahkan, proses mencari titik sensitif pasangan bisa membuatnya si Dia on. Selain itu, mereka akan memberi apresiasi pada Anda,” kata Mariska. 

Tiadanya Eksperimen. Tingkat lanjutan dari mengetahui area sensitif si Dia adalah melakukan eksperimen. Nah, kebanyakan wanita –khususnya wanita timur dan konvensional– tidak berani mengungkapkan keinginannya untuk bereksperimen. Mereka jengah dan malu untuk meminta atau melakukan tindakan yang menurut mereka tidak biasa. Solusi: Coba pancing si Dia untuk mengeluarkan atau membicarakan imajinasi terliarnya. Lalu, lakukan sesuatu untuk mewujudkan imajinasi itu. Yang paling penting, buat eksperimen ini menyenangkan untuknya.

Terlalu Stres. Lagi-lagi pekerjaan bisa menghalangi keinginan Anda untuk bercinta dengannya. Beban tugas kerap terbawa ke rumah, membuatnya malas melakukan hal-hal lain –karena fokusnya tidak pada Anda atau keluarga. Solusi: Anda datang ke kantornya untuk menjemputnya, mengajaknya pulang bersama. Biarkan, jika si Dia mau curhat, jadilah pendengar yang baik. Bahkan, sebelum menjemputnya, mungkin Anda sudah menelepon, melempar isu melalui bbm, sms, dan sebagainya. Ungkapkan, tanpa kata-kata, bahwa ada orang yang selalu berada di sampingnya, dan siap 100% untuk mendukungnya.

Karena Anda Tak Tegas. Sehebat-hebatnya wanita, atau sepintar apapun si Dia, menurut Mariska, ”Sulit membuat keputusan dan berkomitmen pada keputusan tersebut.” Hal ini juga berimbas pada urusan di ranjang. Solusi: Senjata Anda adalah logika. Pelajari semuanya, jika masih terkontrol, Anda boleh memercayainya dengan memberi kendali. Tapi, jangan takut untuk memberikan sikap tegas jika Anda yakin bahwa hal itu tidak tepat. Sikap jujur Anda inilah yang sebenarnya menjadi support terbaik untuknya. Sehingga dia tahu bahwa menggunakan lingerie dengan sobekan kecil di bagian vital bukanlah hal yang memalukan.

Salah Mengartikan Usia. Banyak wanita yang percaya bahwa di usia 35 tahun ke atas, keinginan seksual mereka mulai menurun akibat menopause. Solusi: “Sampai mati pun gairah seksual tetap ada. Jadi harus kita sepakati bersama bahwa setelah menopause wanita tetap bisa have sex,” kata Mariska. Jadi, jika pasangan Anda berada di usia ini, bersiaplah melakukan antisipasi. Tugas Anda adalah memberikan dukungan. Namun, ketika gejalanya berubah menjadi seks yang berbeda, lebih matang, dan lebih panas, hadapilah dan jangan pernah mundur. Wujudkan fantasi liarnya! Jangan sampai, hatinya berpaling.

Urusan Anak. Masalah anak membuat kebanyakan wanita merasa depresi, karena merasa     harus melakukan segalanya sendirian. Pada akhirnya, performa mereka di  ranjang pun menurun, bahkan hingga enggan bercinta. Solusi: Anda harus mengambil peran dalam hal pengasuhan     anak. Jangan lupa, kebanyakan wanita sangat menyukai pria yang menyukai anak-anak. 
sumber : http://www.menshealth.co.id/sex.relationship/sex/penyebab.wanita.dingin.di.ranjang/002/001/86

INFO CWEK BISPAK BISA ANDA LIHAT